Biarlah orang berkata sumbang, tapi kita tak kan tergoyahkan.
Ibaratnya matahari yang tertutupi awan, sang mentari tak pernah marah karena sinarnya tertutupi. Sebab, ia tahu awan itu menyelubungi bukan atas maunya, tetapi karena angin yang membawanya...
Begitulah kita, kita tak perlu terbawa perkataan sumbang untuk mencerca awan, karena percayalah matahari itu akan kembali bersinar.
Percayalah dengan hatimu, ingat, dengan hatimu.
Karena jika kau tak percaya, berarti kau tak menggunakan hatimu...
ketika sang waktu berganti awan pun dapat mengguratkan cahaya matahari pada dirinya menjadi merah atau kuning keemasan
BalasHapusBenar, dan itu sangat indah dipandang... ^_^
Hapusmatahari bukan akan kembali bersinar, tetapi dia selalu bersinar wlopun terkadang cahayanya terhalang awan, seperti itulah sesungguhnya, sama dengan hati manusia yang fitrahnya adalah suci bersih, so lets keep our 'heart' clean dari segala dosa yang akan mengotorinya,, hehehe
BalasHapus*ngomong apa ya aku* :D
Hehe.. Betul betul.. ^_^
HapusKu tak bisa berkomentar banyak, karena memang q juga berusaha mencari, menyakini, dan memahami, keindahan sinar itu dari sudut pandang yang berbeda-beda...
BalasHapus.., senangnya saya bila bisa belajar banyak dari kalian ^_^
jangan sungkan-sungkan tuk mengingatkan ku jika salah ya ukhti...
Yupz, mari kita sama2 saling mengingatkan ukhty...
HapusSaya juga senang bisa banyak belajar dari semua sahabat blogger semua..
^_^
aku baca cerpen anti...
Hapushehe...
...akhir ceritanya pas, kreatif >.<
wah, udah baca y.. hehe..
Hapusawalnya gak nyangka bakal dimuat tuh ukh, kirain di rijek lgi.. :D
Keep writing y ukhty..
Ukhty jg tulisan2nya bgus... ^,^
Adikku sang mujahidah, semoga Allah selalu menjagamu, menjaga kaum muslimin seluruhnya, Tetap semangat menjalani hidup. Dan terus berkarya menyebarkan nilai2 kebaikan :)
BalasHapusAamiin.. Semoga kita semua tetap berada dalam penjagaan Allah..
HapusYa kak, InsyaAllah semangat itu tak kan pergi dari diri ini..
Syukron katsiron kak..
^__^
Aku jadi teringat perkataan ustad, gini:
BalasHapus"Saat kamu dicela dan seseorang dan dimaki seseorang, lalu kamu merasa marah/malu dihadapan orang2, yg salah itu siapa? perkataannya/orang yg mencela?" (jama'ah terdiam)
"Sesungguhnya yg salah itu dirimu sendiri." (jama'ah tambah terdiam)
Lalu dijelaskan oleh beliau kalau yg membuat marah/malu itu kenapa diri kita sendiri, karena jika kita tak merasa-rasa dihina maka kita tak perlu marah/malu.. biasa aja..
seperti tulisan Ukhti, tak tergoyahkan.. Kecuali orang yg menghina agama kita ^^
Hm, betul betul... ^__^
Hapus